Soal dan Jawaban ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Hai guys,, aku akan membagikan soal dan jawaban mengenai mata kuliah analisa Laporan Keuangan. Ini belum tentu benar ya.. jadi jangan jadi patokan. Thanks. Semoga bermanfaat.. Ini di dapat dari berbagai sumber jadi ga di sebutin satu-satu. Maaf ya,,


SOAL. 
1. Apa yang dimaksud Ekuitas?, jelaskan! 
2. Apa yang dimaksud Omzet?, jelaskan! 
3. Apa yang dimaksud saham biasa?, jelaskan! 
4. Apa bedanya Saham biasa dan Saham Preferen, Jelaskan! 
5. Apa yang dimaksud Investasi?, jelaskan! 
6. Apa yang dimaksud Nilai Wajar? Jelaskan! 
7. Apa yang dimaksud Nilai Ekuilibrium?, jelaskan! 
8. Sebutkan dan jelaskan karakteristik saham Preferen! 
9. Sebutkan dan jelaskan Metode pengukuran nilai wajar! 
10. Sebutkan dan jelaskan Konsep Biaya Historis! 
11. Mengapa Laporan Keuangan perlu dianalisa, jelaskan pendapat saudara! 
12. Jelaskan pendapat saudara mengenai konsep Demand dan Supply! 
13. Sebutkan dan jelaskan bentuk dari penggabungan usaha! 
14. Apa fungsi dari Laporan Arus Kas dan jelaskan jika dikaitkan dengan suatu analisa Investasi! 
15. Apa yang menyebabkan perlu adanya analisa Investasi! 
16. Apa itu Dividen? 
17. Jelaskan yang saudara ketahui tentang Obligasi! 
18. Jelaskan perbedaan Kewajiban Lancar dengan Kewajiban Non Lancar! 
19. Jelaskan yang dimaksud dengan Aktiva Bersih! 
20. Mengapa diperlukan adanya Konsolidasi Laporan Keuangan!




Nama               : Annoor Nisamiah

NIM                 : 1819.3.014

Mata Kuliah     : Analisa Laporan Keuangan

Dosen              : BENY FATAHILLAH ARIF BASTAMAN, SE., M.Ak., Ak., CA

Hari, Tanggal   : Jum’at, 03 Juli 2020

Semester          : Empat B1

Jawaban

1.       Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Secara umum, ekuitas dapat didefinisikan sebagai besaran hak dari pemilik perusahaan pada harta perusahaan. Ekuitas juga bisa diartikan sebagai harta bersih yang bersumber dari investasi pemilik perusahaan dan juga hasil dari aktivitas usaha perusahaannya.

2.       Omzet

Omzet adalah sejumlah nilai total dari penjualan produk dalam suatu kurun waktu tertentu. Kamu bisa memadankan istilah omzet dengan pendapatan kotor karena pendapatan tersebut belum dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk modal, seperti biaya produksi, gaji pegawai, dan biaya operasional lainnya.saham biasa

3.       Saham biasa

Saham biasa adalah surat berharga dalam bentuk piagam atau sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban menyangkut andil kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari Saham Preferen dalam hal pengambilan suara, pembagian deviden dan hak-hak yang lain.

 

4.       Perbedanya Saham biasa dan Saham Preferen

Ada beberapa perbedaan yang terlihat signifikan antara saham biasa dan saham preferen, sebagai contoh:

·         Pemegang saham preferen memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pemegang saham biasa terutama dari segihak/wewenang.

·         Pemegang saham preferen berhak mendapatkan bayaran dividen lebih awal dari pemegang saham biasa.

·         Nilai dividen untuk pemegang saham preferen telah ditetapkan besarannya, sedangkan pemegang saham biasa hanya akan mendapatkan dividen jika perusahaan memperoleh laba.

·         Pemegang saham biasa memiliki hak suara yang lebih besar dari pemegang saham preferen, sebagai contoh: hak suara dalam pemilihan Dewan Komisaris, Direksi, dan jajaran manajemen perusahaan.

·         Jika terjadi kerugian hingga kebangkrutan pada perusahaan, maka pemilik saham preferen memiliki hak untuk diutamakan dalam hal klaim pengembalian investasi dibandingkan dengan pemegang saham biasa.

·         Pemegang saham biasa punya hak untuk membeli/memesan kembali saham emiten, sedangkan pemilik saham preferen tidak

5.       Investasi

Investasi adalah salah satu cara dalam mengembangkan jumlah uang atau harta yang Anda miliki saat ini. Sederhananya, Anda bermaksud untuk memperoleh dana lebih dari keuntungan di masa depan untuk mencapai tujuan tertentu. Sebut saja tujuan Anda adalah ingin membangun rumah, menyekolahkan anggota keluarga, atau membuka usaha.

6.       Nilai Wajar

Nilai wajar (fair value) adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

7.       Nilai Ekuilibrium

Keseimbangan atau nilai ekuilibrium adalah suatu kondisi di mana jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta. Pada titik ini tidak ada kecenderungan perubahan harga (harga cenderung tetap). Apabila digambarkan ke dalam grafik, titik keseimbangan adalah titik perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Harga pada titik potong ini disebut dengan harga keseimbangan dan jumlah barang pada titik potong ini disebut dengan jumlah barang keseimbangan.

8.       Karakteristik saham Preferen

a.       Saham Preferen Memiliki Karakteristik :

·         Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda

·         Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen

·         dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa

·         Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

b.      Saham Biasa Memiliki karakteristik:

·         Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris

·         Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru

·         Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

 

9.       Metode pengukuran nilai wajar

Metode Pengukuran Nilai Wajar (Fair Value) Berdasarkan ED PSAK No. 68 tahun 2013 tentang Pengukuran Nilai Wajar, teknik penilaian nilai wajar yaitu:

a.        Pendekatan Pasar (market approach)

Pendekatan pasar (market approach) menggunakan harga dan informasi relevan lain yang dihasilkan oleh transaksi pasar yang melibatkan aset, liabilitas, atau kelompok aset dan liabilitas yang identik atau sebanding (yaitu serupa), seperti bisnis

b.       Pendekatan Biaya (cost approach)

Pendekatan biaya (cost approach) mencerminkan jumlah yang dibutuhkan saat ini untuk menggantikan kapasitas manfaat (service capacity) aset (sering disebut sebagai biaya pengganti saat ini).

c.        Pendekatan Penghasilan (income approach)

Pendekatan penghasilan (income approach) mengkonversi jumlah masa depan (contohnya arus kas atau penghasilan dan beban) ke suatu jumlah tunggal saat ini (yang didiskontokan). Ketika pendekatan penghasilan digunakan, pengukuran nilai wajar mencerminkan harapan pasar saat ini mengenai jumlah masa depan tersebut.

 

10.   Konsep Biaya Historis

Ada lima prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi, yakni:

a.       Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle) 

Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva. utang, modal, dan biaya. Yang dimaksud dengan-harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetuiui oleh kedua belah pihak vang tersangkut dalam transaksi. Harga perolehan ini harus terjadi dalam transaksi di antara kedua belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada seluruh transaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut aktiva, utang, modal atau transaksi lainnya. Biaya memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya, yaitu dapat diandalkan.

 

b.       Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) 

Prinsip Pengakuan Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besamya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
Istilah pendapatan dalam prinsip ini merupakan istilah yang luas, di mana di dalam pendapatan termasuk pendapatan sewa, laba penjualan aktiva dan lain-lain. Batasan umum yang biasanya digunakan adalah semua perubahan dalam jumlah bersih aktiva selain yang berasal dari pernilik perusahaan.

Biasanya pendapatan diakui pada saat terjadinya penjualan barang atau jasa. Yaitu saat ada kepastian mengenai besarnya pendapatan yang diukur dengan aktiva yang diterima.

 

c.       Prinsip Mempertemukan (Matching Principle) 

Yang dimaksud prinsip mempertemukan biaya adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut Prinsip ini berguna untuk menentukan besamya penghasilan bersih setiap periode. Karena biaya itu harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan.

Penerapan prinsip ini. juga menghadapi beberapa kesulitan. Misalnya, dalam hal biaya-biaya yang tidak mempunyai hubungan yang jelas dengan pendapatan, maka sulit untuk mempertemukan biaya dengan pendapatannya. Contoh, biaya administrasi dan umum tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan perusahaan. Kesulitan seperti ini diatasi dengan membebankan biaya-biaya tersebut ke periode terjadinya.

Biasanya biaya-biaya seperti itu disebut period costs. Sebabnya, biaya produksi seperti biaya baban baku, upah langsung dan biaya produksi tidak langsung, mempunyai hubungan yang jelas dengan pendapatan, sehingga dapat dengan mudah dipertemukan. 
Kesulitan yang lain seperti dalam hal biaya yang mempunvai manfaat untuk beberapa periode. Biaya-biaya seperti ini ditunda pembebanannya karena mernpunyai fungsi menimbulkan pendapatan. Masalahnya adalah alokasi setiap periodenya. Dasar alokasi yang digunakan dalam metode-metode depresiasi dan amortisasi hampir semuanya berdasarkan taksiran-taksiran yang tidak jelas hubungannya dengan pendapatan.

 

d.       Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Sehingga bila terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda.

Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Tetapi jika ada penggantian metode, maka akibat (selisih) yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakuan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.

 

e.       Prisip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle) 

Yang dimaksud dengan prinsip pengungkapan lengkap adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Karena infomasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi-informasi yang ke dalam laporan keuangan.

 

11.   Mengapa Laporan Keuangan perlu dianalisa? dan pendapat.

Suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan serta juga mengevaluasi hasil yang telah dicapai perusahaan pada masa lalu dan sekarang disebut sebagai analisis keuangan.  Selain itu, juga dapat disebut dengan suatu hubungan antara satu angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai makna untuk menjelaskan arah perubahan pada suatu fenomena.

Lantas apa pendapat saya?

Agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan perusahaan, Maka sangat perlu adanya Analisa Laporan Keuangan. Selain itu, untuk menghindari penyimpangan di dalam keuangan perusahaan maka perlu dilakukan analisis pada laporan keuangan guna memperbaiki penyimpangan keuangan yang terjadi, sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik dan berkembang pesat.

12.   Pendapat mengenai konsep Demand dan Supply

Pendapat saya mengenai konsep Demand (permintaan) : keinginan konsumen untuk membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.

Supply (penawaran) : jumlah barang yang ingin produsen tawarkan (jual) pada tingkat harga tertentu selama periode waktu tertentu.

13.   Bentuk dari penggabungan usaha

·         Merger, terjadi ketika sebuah perusahaan mengambilalih semua operasi dari entitas usaha lain dan entitas yang diambilalih tersebut dibubarkan. Contohnya, Perusahaan A membeli aktiva secara langsung dari perusahaan B secara tunai, dengan aktiva lainnya, atau dengan surat berharga Perusahaan A ( saham,obligasi, atau wesel) Pengabungan usaha ini disebut akuisisi. Penggabungan usaha ini bukannlah merjer kecuali jika perusahaan B dibubarkan. Alternatif lain, Perusahaan A membeli saham Perusahaan B secara langsung dari pemegang saham Perusahaan B secara tunai, dengan aktiva lain, atau dengan surat berharga Perusahaan A. Akuisisi ini akan memungkinkan Perusahaan A mengendalikan oeprasi atas aktiva-aktiva Perusahaan B. Akuisisi tidak akan memungkinkan kepemilikan secara hokum atas aktiva-aktiva bagi perusahaan A kecuali kalau perusahaan A memperoleh seluruh saham B dan memilih untuk membubarkan Perusahaan B (Merger).

·         Konsolidasi, terjadi ketika sebuah perusahaan yang baru dibentuk untuk mengambilalih aktiva-aktiva dan operasi dari dua atau lebih entitas usaha yang terpisah, dan akhirnya entitas yang terpisah tersebut dibubarkan. Contohnya, Perusahaan D adalah sebuah perusahaan yang baru dibentuk, memperoleh aktiva bersih dari perusahaan E dan F dengan mengeluarkan saham secara langsung kepada Perusahaan E dan F. Pada kasus ini, perusahaan E dan F mungkin terus mempertahankan saham perusahaan D untuk memberikan manfaat kepada para pemegang sahamnya (Akuisisi), atau perusahaan E dan F mungkin mendistribusikan saham perusahaan D kepada para pemegang saham mereka dan Perusahaan E dan F dibubarkan (konsolidasi). Pada kasus ini, perusahaan D memperoleh kepemilikan atas aktiva-aktiva perusahaan E dan F. Alternatif lain, perusahaan D dapat mengeluarkan sahamnya secara langsung kepada pemegang saham perusahaan E dan F sebagai ganti mayoritas saham mereka ( E dan F). Pada kasus ini, Perusahaan D mengendalikan aktiva perusahaan E dan F, tetapi perusahaan D tidak mempunyai hak secara hokum kecuali jika perusahaan E dan F dibubarkan. Perusahaan D harus memperoleh seluruh saham perusahaan E dan F dan membubarkan Perusahaan E dan F tersebut jika penggabungan usaha adalah sebuah konsolidasi. Jika perusahaan E dan F tidak dibubarkan, perusahaan D akan beroperasi sebagai sebuah perusahaan induk (holding company) dan perusahaan E dan F akan menjadi perusahaan anak (subsidiary).

 

14.   Fungsi dari Laporan Arus Kas dan jelaskan jika dikaitkan dengan suatu analisa Investasi

a.       Melihat Posisi Keuangan Menjadi Lebih Mudah

Posisi keuangan perusahaan yang terus bergerak akan lebih mudah dilihat dan dimonitor melalui laporan arus kas. Jika terlihat arus kas menunjukkan nilai yang positif, maka perusahaan mendapat laba. Sedangkan jika menunjukkan angka yang negatif, maka perusahaan mengalami defisit.

b.       Menjadi Poin untuk Menilai Perusahaan

Dengan laporan arus kas, Anda juga dapat dengan mudah melihat keuangan perusahaan, termasuk investasi perusahaan yang dapat diperlihatkan kepada investor. Sehingga bisa menjadi nilai tambah dan memberikan dampak positif bagi perusahaan tersebut.

c.       Perencanaan Masa Depan

Laporan ini juga bisa menjadi acuan perusahaan untuk merencanakan masa depan bisnisnya. Di mana, dengan laporan ini, Anda dapat mengetahui kondisi keuangan, juga mempermudah dalam melakukan evaluasi untuk perusahaan. Selain itu, juga dapat memperhitungkan strategi keuangan yang lebih matang untuk masa yang akan datang.

Dengan laporan arus kas atau cash flow, perusahaan akan jadi lebih mudah mengetahui kondisi keuangan, sehingga mempermudah dalam melakukan perencanaan dan pembuatan strategi bisnis lebih tepat apalagi untuk berinvestasi. Dengan begitu, perusahaan jadi bisa melakukan evaluasi dan perbaikan jika terjadi kesalahan maupun kekurangan dalam pengelolaan arus kas dan keuangan bisnis.

15.   Apa yang menyebabkan perlu adanya analisa Investasi!

a.     Risiko

Investasi yang menawarkan return tinggi akan memiliki risiko tinggi. Investasi return kecil, risikonya pun kecil. Misalnya, bila Anda membeli saham atau Reksa Dana dengan nilai besar. Kemungkinan ada dua, laba yang diterima besar atau Anda justru merugi. Jika tujuan Anda adalah berinvestasi untuk jangka panjang, merugi satu bulan pun tidak masalah. Dengan menyadari risiko, jangan memercayai investasi return besar dengan risiko minim.

b.    Waktu

Semakin dini Anda berinvestasi, semakin besar hasilnya. Dalam berinvestasi ada kecenderungan nilai return semakin naik. Apalagi jika investasi di logam mulia atau properti.

c.     Perubahan Suku Bunga

Perubahan suku bunga dari Bank Indonesia (BI) menentukan iklim berinvestasi. Tujuan BI mengubah suku bunga adalah untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah. Suku bunga turun mendorong investor mengambil kredit di bank. Hal ini jelas, pihak bank akan menurunkan suku bunga kreditnya.

Jika sebaliknya, investasi mungkin agak sedikit lesu. Tetapi suku bunga deposito naik. Di pasar modal, hal ini tidak terlalu berpengaruh. Karena ada saham perbankan yang melejit, ada pula yang melemah. Bila Anda memiliki saham, jangan khawatir soal naik turun suku bunga. Meski demikian perubahan suku bunga tidak memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Karena masih ada faktor lain.

Di mata Investor, mereka cenderung berinvestasi di negara yang memiliki suku bunga rendah. Pasalnya hal tersebut mengindikasikan ekonomi (makro) negara stabil. Selain itu, suku bunga rendah memengaruhi perusahaan, karena biaya produksi rendah. Alhasil Investor lain tertarik berinvestasi di negara tersebut.

d.    Kondisi Negara

Kondisi negara sangat memengaruhi iklim berinvestasi. Pertama, kestabilan politik membuat Investor melirik suatu negara untuk investasi. Kondisi hukum, keamanan, makro ekonomi stabil juga menjadi pertimbangan mereka. Kedua, kebijakan pemerintah yang pro Investor. Seperti kemudahan administrasi, birokrasi satu atap, hingga peraturan ketenagakerjaan.

Ketiga, pendapatan nasional per kapita. Karena hal ini mencerminkan daya beli masyarakat. Makin tinggi pendapatan per kapita, daya beli pun makin tinggi dan makin menarik untuk dijadikan tempat investasi. Keempat, infrastruktur. Ketika negara membangun infrastruktur, akan ada potensi ekonomi yang tumbuh. Hal ini tak terbantahkan. Jalanan rata dan saling terhubung, pelabuhan, bandara, ketersediaan air dan listrik akan meningkatkan produktivitas dan pemerataan ekonomi.

e.     Sumber Daya Alam Dan Manusia

Ada gula ada semut adalah ungkapan yang pas untuk menggambarkan dunia investasi. Di mana Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, di situ Investor berkumpul. Tetapi kehadiran SDA terasa tidak lengkap jika tidak ada Sumber Daya Manusia (SDM). Investor juga akan mempertimbangkan negara dengan penduduk usia produktif tinggi, iklim kreatif dan inovatif, serta teknologi mendukung untuk membuka perusahaannya.

Dengan memahami faktor di atas, akan lebih mengerti tentang dunia investasi dan kondisi pasar. Dan tidak ada halangan untuk berinvestasi.

 

16.   Dividen

Dividen ialah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham sesuai dengan jumlah kepemilikan saham dalam perusahaan tersebut. Sederhananya, ketika suatu perusahaan menghasilkan laba periode setahun berjalan, sebagian dari pendapatan itu akan dibagikan kepada pemegang saham dan itulah dividen.

17.   Obligasi

Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.

18.   Perbedaan Kewajiban Lancar dengan Kewajiban Non Lancar

·         Kewajiban lancar/ kewajiban jangka pendek adalah hutang yang jangka waktunya kurang dari satu periode akuntansi/ satu tahun. Dimana pembayarannya menggunakan aktiva lancar atau dengan menciptakan utang yang baru.

Contoh: Utang usaha, utang pajak, pendapatan dibayar dimuka, dll.

·         Kewajiban jangka panjang adalah hutang yang jangka waktunya lebih dari satu satu periode akuntansi/ satu tahun. Dimana pembayaran dengan menggunakan dana kas. Tapi dapat juga diganti dengan asset tertentu.

Contoh: Utang obligasi dan hipotek.

 

19.   Aktiva Bersih

Nilai Aktiva Bersih berasal dari bahasa Inggris Net Asset Value (NAV). NAB atau Nilai Aktiva Bersih adalah nilai yang menggambarkan total kekayaan bersih Reksa Dana setiap harinya. Total kekayaan bersih atau total aktiva bersih yang dimaksud adalah nilai pasar pada setiap jenis aset investasi yaitu saham, obligasi, surat berharga pasar uang, dan deposito + dividen saham + kupon obligasi – biaya operasional reksa dana (biaya MI, biaya Bank Kustodian, dan biaya lainnya).

20.   Mengapa diperlukan adanya Konsolidasi Laporan Keuangan

Agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Surat Pengajuan OT / Open Table ke Instansi atau Borma

MAKALAH PENGGUNAAN MENU DAN TOOLS PADA MICROSOFT EXCEL 2007

MAKALAH OLAHRAGA