Soal dan Jawaban ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Nama : Annoor Nisamiah
NIM : 1819.3.014
Mata
Kuliah : Analisa Laporan Keuangan
Dosen : BENY FATAHILLAH ARIF BASTAMAN,
SE., M.Ak., Ak., CA
Hari,
Tanggal : Jum’at, 03 Juli 2020
Semester : Empat B1
Jawaban
1.
Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. Secara umum, ekuitas dapat didefinisikan sebagai
besaran hak dari pemilik perusahaan pada harta perusahaan. Ekuitas juga
bisa diartikan sebagai harta bersih yang bersumber dari investasi pemilik
perusahaan dan juga hasil dari aktivitas usaha perusahaannya.
2.
Omzet
Omzet adalah sejumlah nilai total dari penjualan produk
dalam suatu kurun waktu tertentu. Kamu bisa memadankan istilah omzet dengan
pendapatan kotor karena pendapatan tersebut belum dikurangi biaya yang
dikeluarkan untuk modal, seperti biaya produksi, gaji pegawai, dan biaya
operasional lainnya.saham biasa
3.
Saham biasa
Saham biasa adalah surat berharga dalam bentuk piagam atau
sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban
menyangkut andil kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham biasa mempunyai
sifat kebalikan dari Saham Preferen dalam hal pengambilan suara, pembagian
deviden dan hak-hak yang lain.
4.
Perbedanya Saham biasa dan Saham Preferen
Ada beberapa
perbedaan yang terlihat signifikan antara saham biasa dan saham preferen,
sebagai contoh:
·
Pemegang saham preferen memiliki kedudukan yang
lebih tinggi dari pemegang saham biasa terutama dari segihak/wewenang.
·
Pemegang saham preferen berhak mendapatkan bayaran
dividen lebih awal dari pemegang saham biasa.
·
Nilai dividen untuk pemegang saham preferen telah
ditetapkan besarannya, sedangkan pemegang saham biasa hanya akan mendapatkan
dividen jika perusahaan memperoleh laba.
·
Pemegang saham biasa memiliki hak suara yang lebih
besar dari pemegang saham preferen, sebagai contoh: hak suara dalam pemilihan
Dewan Komisaris, Direksi, dan jajaran manajemen perusahaan.
·
Jika terjadi kerugian hingga kebangkrutan pada
perusahaan, maka pemilik saham preferen memiliki hak untuk diutamakan dalam hal
klaim pengembalian investasi dibandingkan dengan pemegang saham biasa.
·
Pemegang saham biasa punya hak untuk
membeli/memesan kembali saham emiten, sedangkan pemilik saham preferen tidak
5.
Investasi
Investasi adalah salah satu cara dalam mengembangkan
jumlah uang atau harta yang Anda miliki saat ini. Sederhananya, Anda bermaksud
untuk memperoleh dana lebih dari keuntungan di masa depan untuk mencapai tujuan
tertentu. Sebut saja tujuan Anda adalah ingin membangun rumah, menyekolahkan
anggota keluarga, atau membuka usaha.
6.
Nilai Wajar
Nilai wajar (fair value)
adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
7.
Nilai Ekuilibrium
Keseimbangan atau nilai ekuilibrium adalah
suatu kondisi di mana jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang
yang diminta. Pada titik ini tidak ada kecenderungan perubahan harga (harga
cenderung tetap). Apabila digambarkan ke dalam grafik, titik
keseimbangan adalah titik perpotongan antara kurva permintaan
dengan kurva penawaran. Harga pada titik potong ini disebut dengan harga
keseimbangan dan jumlah barang pada titik potong ini disebut
dengan jumlah barang keseimbangan.
8.
Karakteristik saham Preferen
a. Saham Preferen Memiliki
Karakteristik :
·
Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan
dengan karakteristik yang berbeda
·
Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki
prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
·
dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari
periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu
dari saham biasa
·
Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham
biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk
b. Saham Biasa Memiliki
karakteristik:
·
Hak suara pemegang saham, dapat
memillih dewan komisaris
·
Hak didahulukan, bila organisasi penerbit
menerbitkan saham baru
·
Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang
diberikan saja
9.
Metode pengukuran nilai wajar
Metode
Pengukuran Nilai Wajar (Fair Value) Berdasarkan ED PSAK No. 68 tahun 2013
tentang Pengukuran Nilai Wajar, teknik penilaian nilai wajar yaitu:
a.
Pendekatan Pasar (market approach)
Pendekatan
pasar (market approach) menggunakan harga dan informasi relevan lain yang
dihasilkan oleh transaksi pasar yang melibatkan aset, liabilitas, atau kelompok
aset dan liabilitas yang identik atau sebanding (yaitu serupa), seperti bisnis
b.
Pendekatan Biaya (cost approach)
Pendekatan
biaya (cost approach) mencerminkan jumlah yang dibutuhkan saat ini untuk
menggantikan kapasitas manfaat (service capacity) aset (sering disebut sebagai
biaya pengganti saat ini).
c.
Pendekatan Penghasilan (income approach)
Pendekatan
penghasilan (income approach) mengkonversi jumlah masa depan (contohnya arus
kas atau penghasilan dan beban) ke suatu jumlah tunggal saat ini (yang
didiskontokan). Ketika pendekatan penghasilan digunakan, pengukuran nilai wajar
mencerminkan harapan pasar saat ini mengenai jumlah masa depan tersebut.
10.
Konsep Biaya Historis
Ada lima prinsip
dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi, yakni:
a.
Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga
perolehan dalam mencatat aktiva. utang, modal, dan biaya. Yang dimaksud
dengan-harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetuiui oleh kedua belah
pihak vang tersangkut dalam transaksi. Harga perolehan ini harus terjadi dalam
transaksi di antara kedua belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat
terjadi pada seluruh transaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut
aktiva, utang, modal atau transaksi lainnya. Biaya memiliki keunggulan yang
penting dibandingkan penilaian yang lainnya, yaitu dapat diandalkan.
b.
Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition
Principle)
Prinsip Pengakuan Pendapatan adalah aliran masuk
harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang
dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang
digunakan untuk mengukur besamya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya
yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
Istilah pendapatan dalam prinsip ini merupakan istilah yang luas, di mana di
dalam pendapatan termasuk pendapatan sewa, laba penjualan aktiva dan lain-lain.
Batasan umum yang biasanya digunakan adalah semua perubahan dalam jumlah bersih
aktiva selain yang berasal dari pernilik perusahaan.
Biasanya pendapatan diakui pada saat terjadinya
penjualan barang atau jasa. Yaitu saat ada kepastian mengenai besarnya
pendapatan yang diukur dengan aktiva yang diterima.
c.
Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud prinsip mempertemukan biaya adalah
mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut Prinsip
ini berguna untuk menentukan besamya penghasilan bersih setiap periode. Karena
biaya itu harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat
tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan
ditunda, maka pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya
pendapatan.
Penerapan prinsip ini. juga menghadapi beberapa
kesulitan. Misalnya, dalam hal biaya-biaya yang tidak mempunyai hubungan yang
jelas dengan pendapatan, maka sulit untuk mempertemukan biaya dengan
pendapatannya. Contoh, biaya administrasi dan umum tidak dapat dihubungkan
dengan pendapatan perusahaan. Kesulitan seperti ini diatasi dengan membebankan
biaya-biaya tersebut ke periode terjadinya.
Biasanya biaya-biaya seperti itu disebut period
costs. Sebabnya, biaya produksi seperti biaya baban baku, upah langsung dan
biaya produksi tidak langsung, mempunyai hubungan yang jelas dengan pendapatan,
sehingga dapat dengan mudah dipertemukan.
Kesulitan yang lain seperti dalam hal biaya yang mempunvai manfaat untuk
beberapa periode. Biaya-biaya seperti ini ditunda pembebanannya karena
mernpunyai fungsi menimbulkan pendapatan. Masalahnya adalah alokasi setiap
periodenya. Dasar alokasi yang digunakan dalam metode-metode depresiasi dan
amortisasi hampir semuanya berdasarkan taksiran-taksiran yang tidak jelas
hubungannya dengan pendapatan.
d.
Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam
proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun.
Sehingga bila terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat
segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode
yang berbeda.
Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan
penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode
yang dipakai. Tetapi jika ada penggantian metode, maka akibat (selisih) yang
cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam
laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakuan terhadap perubahan metode
atau prinsip tersebut.
e.
Prisip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure
Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip pengungkapan lengkap
adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Karena
infomasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam
satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, tidaklah
mungkin untuk memasukkan semua informasi-informasi yang ke dalam laporan
keuangan.
11.
Mengapa Laporan Keuangan perlu dianalisa? dan
pendapat.
Suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsurnya
yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan
serta juga mengevaluasi hasil yang telah dicapai perusahaan pada masa lalu dan
sekarang disebut sebagai analisis keuangan.
Selain itu, juga dapat disebut dengan suatu hubungan antara satu angka dalam
laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai makna untuk menjelaskan
arah perubahan pada suatu fenomena.
Lantas
apa pendapat saya?
Agar tidak terjadi
hal-hal yang dapat merugikan perusahaan, Maka sangat perlu adanya Analisa
Laporan Keuangan. Selain itu, untuk menghindari penyimpangan di dalam keuangan
perusahaan maka perlu dilakukan analisis pada laporan keuangan guna memperbaiki
penyimpangan keuangan yang terjadi, sehingga perusahaan dapat berjalan dengan
baik dan berkembang pesat.
12.
Pendapat mengenai konsep Demand dan Supply
Pendapat
saya mengenai konsep Demand (permintaan) : keinginan konsumen untuk membeli
suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Supply
(penawaran) : jumlah barang yang ingin produsen tawarkan (jual) pada tingkat
harga tertentu selama periode waktu tertentu.
13.
Bentuk dari penggabungan usaha
·
Merger, terjadi ketika sebuah perusahaan mengambilalih
semua operasi dari entitas usaha lain dan entitas yang diambilalih tersebut
dibubarkan. Contohnya, Perusahaan A membeli aktiva secara langsung
dari perusahaan B secara tunai, dengan aktiva lainnya, atau dengan surat
berharga Perusahaan A ( saham,obligasi, atau wesel) Pengabungan usaha ini
disebut akuisisi. Penggabungan usaha ini bukannlah merjer kecuali jika
perusahaan B dibubarkan. Alternatif lain, Perusahaan A membeli saham Perusahaan
B secara langsung dari pemegang saham Perusahaan B secara tunai, dengan aktiva
lain, atau dengan surat berharga Perusahaan A. Akuisisi ini akan memungkinkan
Perusahaan A mengendalikan oeprasi atas aktiva-aktiva Perusahaan B. Akuisisi
tidak akan memungkinkan kepemilikan secara hokum atas aktiva-aktiva bagi
perusahaan A kecuali kalau perusahaan A memperoleh seluruh saham B dan memilih
untuk membubarkan Perusahaan B (Merger).
·
Konsolidasi, terjadi ketika sebuah perusahaan yang baru
dibentuk untuk mengambilalih aktiva-aktiva dan operasi dari dua atau lebih
entitas usaha yang terpisah, dan akhirnya entitas yang terpisah tersebut
dibubarkan. Contohnya, Perusahaan D adalah sebuah perusahaan yang
baru dibentuk, memperoleh aktiva bersih dari perusahaan E dan F dengan
mengeluarkan saham secara langsung kepada Perusahaan E dan F. Pada kasus ini,
perusahaan E dan F mungkin terus mempertahankan saham perusahaan D untuk
memberikan manfaat kepada para pemegang sahamnya (Akuisisi), atau perusahaan E
dan F mungkin mendistribusikan saham perusahaan D kepada para pemegang saham
mereka dan Perusahaan E dan F dibubarkan (konsolidasi). Pada kasus ini,
perusahaan D memperoleh kepemilikan atas aktiva-aktiva perusahaan E dan F.
Alternatif lain, perusahaan D dapat mengeluarkan sahamnya secara langsung
kepada pemegang saham perusahaan E dan F sebagai ganti mayoritas saham mereka (
E dan F). Pada kasus ini, Perusahaan D mengendalikan aktiva perusahaan E dan F,
tetapi perusahaan D tidak mempunyai hak secara hokum kecuali jika perusahaan E
dan F dibubarkan. Perusahaan D harus memperoleh seluruh saham perusahaan E dan
F dan membubarkan Perusahaan E dan F tersebut jika penggabungan usaha adalah
sebuah konsolidasi. Jika perusahaan E dan F tidak dibubarkan, perusahaan D akan
beroperasi sebagai sebuah perusahaan induk (holding company) dan
perusahaan E dan F akan menjadi perusahaan anak (subsidiary).
14.
Fungsi dari Laporan Arus Kas dan jelaskan
jika dikaitkan dengan suatu analisa Investasi
a. Melihat
Posisi Keuangan Menjadi Lebih Mudah
Posisi
keuangan perusahaan yang terus bergerak akan lebih mudah dilihat dan dimonitor
melalui laporan arus kas. Jika terlihat arus kas menunjukkan nilai yang
positif, maka perusahaan mendapat laba. Sedangkan jika menunjukkan angka yang
negatif, maka perusahaan mengalami defisit.
b. Menjadi
Poin untuk Menilai Perusahaan
Dengan
laporan arus kas, Anda juga dapat dengan mudah melihat keuangan perusahaan,
termasuk investasi perusahaan yang dapat diperlihatkan kepada investor.
Sehingga bisa menjadi nilai tambah dan memberikan dampak positif bagi
perusahaan tersebut.
c. Perencanaan
Masa Depan
Laporan
ini juga bisa menjadi acuan perusahaan untuk merencanakan masa depan bisnisnya.
Di mana, dengan laporan ini, Anda dapat mengetahui kondisi keuangan, juga
mempermudah dalam melakukan evaluasi untuk perusahaan. Selain itu, juga dapat
memperhitungkan strategi keuangan yang lebih matang untuk masa yang akan
datang.
Dengan
laporan arus kas atau cash flow, perusahaan akan jadi lebih mudah mengetahui
kondisi keuangan, sehingga mempermudah dalam melakukan perencanaan dan
pembuatan strategi bisnis lebih tepat apalagi untuk berinvestasi. Dengan
begitu, perusahaan jadi bisa melakukan evaluasi dan perbaikan jika terjadi
kesalahan maupun kekurangan dalam pengelolaan arus kas dan keuangan bisnis.
15.
Apa yang menyebabkan perlu adanya analisa
Investasi!
a.
Risiko
Investasi yang menawarkan return tinggi
akan memiliki risiko tinggi. Investasi return kecil, risikonya
pun kecil. Misalnya, bila Anda membeli saham atau Reksa Dana dengan nilai
besar. Kemungkinan ada dua, laba yang diterima besar atau Anda justru merugi.
Jika tujuan Anda adalah berinvestasi untuk jangka panjang, merugi satu bulan
pun tidak masalah. Dengan menyadari risiko, jangan memercayai investasi return besar
dengan risiko minim.
b.
Waktu
Semakin dini Anda berinvestasi, semakin besar
hasilnya. Dalam berinvestasi ada kecenderungan nilai return semakin
naik. Apalagi jika investasi di logam mulia atau properti.
c.
Perubahan Suku Bunga
Perubahan suku bunga dari Bank Indonesia (BI)
menentukan iklim berinvestasi. Tujuan BI mengubah suku bunga adalah untuk
menstabilkan nilai tukar Rupiah. Suku bunga turun mendorong investor mengambil
kredit di bank. Hal ini jelas, pihak bank akan menurunkan suku bunga kreditnya.
Jika sebaliknya, investasi mungkin agak sedikit
lesu. Tetapi suku bunga deposito naik. Di pasar modal, hal ini tidak terlalu
berpengaruh. Karena ada saham perbankan yang melejit, ada pula yang melemah.
Bila Anda memiliki saham, jangan khawatir soal naik turun suku bunga. Meski
demikian perubahan suku bunga tidak memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan. Karena masih ada faktor lain.
Di mata Investor, mereka cenderung berinvestasi di
negara yang memiliki suku bunga rendah. Pasalnya hal tersebut mengindikasikan
ekonomi (makro) negara stabil. Selain itu, suku bunga rendah memengaruhi
perusahaan, karena biaya produksi rendah. Alhasil Investor lain tertarik
berinvestasi di negara tersebut.
d.
Kondisi Negara
Kondisi negara sangat memengaruhi iklim
berinvestasi. Pertama, kestabilan politik membuat Investor melirik suatu negara
untuk investasi. Kondisi hukum, keamanan, makro ekonomi stabil juga menjadi
pertimbangan mereka. Kedua, kebijakan pemerintah yang pro Investor. Seperti
kemudahan administrasi, birokrasi satu atap, hingga peraturan ketenagakerjaan.
Ketiga, pendapatan nasional per kapita. Karena hal
ini mencerminkan daya beli masyarakat. Makin tinggi pendapatan per kapita, daya
beli pun makin tinggi dan makin menarik untuk dijadikan tempat investasi.
Keempat, infrastruktur. Ketika negara membangun infrastruktur, akan ada potensi
ekonomi yang tumbuh. Hal ini tak terbantahkan. Jalanan rata dan saling
terhubung, pelabuhan, bandara, ketersediaan air dan listrik akan meningkatkan
produktivitas dan pemerataan ekonomi.
e.
Sumber Daya Alam Dan Manusia
Ada gula ada semut adalah ungkapan yang pas untuk
menggambarkan dunia investasi. Di mana Sumber
Daya Alam (SDA) melimpah, di situ Investor berkumpul. Tetapi kehadiran SDA
terasa tidak lengkap jika tidak ada Sumber Daya Manusia (SDM). Investor juga
akan mempertimbangkan negara dengan penduduk usia produktif tinggi, iklim
kreatif dan inovatif, serta teknologi mendukung untuk membuka perusahaannya.
Dengan memahami faktor di atas, akan lebih mengerti
tentang dunia investasi dan kondisi pasar. Dan tidak ada halangan untuk
berinvestasi.
16.
Dividen
Dividen ialah bagian dari keuntungan
perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham sesuai dengan jumlah
kepemilikan saham dalam perusahaan tersebut. Sederhananya, ketika suatu
perusahaan menghasilkan laba periode setahun berjalan, sebagian dari pendapatan
itu akan dibagikan kepada pemegang saham dan itulah dividen.
17.
Obligasi
Obligasi adalah suatu istilah
yang digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari
penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali
pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.
18.
Perbedaan Kewajiban Lancar dengan Kewajiban
Non Lancar
·
Kewajiban lancar/ kewajiban jangka pendek
adalah hutang yang jangka waktunya kurang dari satu periode akuntansi/ satu
tahun. Dimana pembayarannya menggunakan aktiva lancar atau dengan menciptakan
utang yang baru.
Contoh: Utang usaha, utang pajak, pendapatan
dibayar dimuka, dll.
·
Kewajiban jangka panjang adalah hutang yang
jangka waktunya lebih dari satu satu periode akuntansi/ satu tahun. Dimana
pembayaran dengan menggunakan dana kas. Tapi dapat juga diganti dengan asset
tertentu.
Contoh: Utang obligasi dan hipotek.
19.
Aktiva Bersih
Nilai Aktiva Bersih berasal dari bahasa Inggris Net
Asset Value (NAV). NAB atau Nilai Aktiva Bersih adalah nilai yang
menggambarkan total kekayaan bersih Reksa Dana setiap harinya. Total kekayaan
bersih atau total aktiva bersih yang dimaksud adalah nilai pasar pada setiap
jenis aset investasi yaitu saham, obligasi, surat berharga pasar uang, dan
deposito + dividen saham + kupon obligasi – biaya operasional reksa dana (biaya
MI, biaya Bank Kustodian, dan biaya lainnya).
20.
Mengapa diperlukan adanya Konsolidasi Laporan
Keuangan
Agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas
keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang
terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan
konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang
berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Komentar